Jumat, 13 April 2018

jilbab syar'ii

jilbab Syari 

Jilbab Syari Rumahan Abu Tua
Jilbab Syari Rumahan Abu Tua

Memakai jilbab syar'i di zaman kita saat ini bukanlah merupakan hal mudah, walaupun jika dilihat dari mayoritas penduduk di negri kita ini adalah beragama Islam. Seorang muslimah ketika memakai busana syar'i yang serba tertutup, longgar malah justru menjadi perhatian banyak oarang, yang tidak jarang ini malah justru menjadi olok-olokan. Padahal memakai jilbab itu adalah salah satu kewajiban seorang muslimah di dalam agama Islam. 

Memang aneh, di negri dimana mayoritas Islam ini, kita mengamalkan Islam tetapi terasing di mata masyarakat. Benarlah apa yang pernah di sabdakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, 


“Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasingkan itu.” (HR. Muslim) 


Inilah hadits yang merupakan salah satu dari tanda-tanda kenabian, yang Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam memberitakan hal yang belum terjadi di masa beliu hidup. Ini juga merupakan motivasi bagi kita umat muslim yang ingin mengamalkan Sunnah mengamalkan Islam yang benar untuk dapat tegar dan tetap di atas petunjuk al-Qur'an dan Hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan pemahaman yang benar walaupun banyak cobaan menimpa, banyak cercaan, dan hidup terasa asing dilingkungan. 


Dalam hal memakai jilbab syar'i pun begitu, ketika kita merasa asing, ketika kita merasa aneh dan berbeda dari kabanyakan orang, style kita di cela, di caci, atau diremehkan, maka hadits ini cukup sebagai penguat bagi orang-orang yang siap meraih keberuntungan kelak di akhirat. 


Jangan takut untuk dapat menerapkan syariat Islam, khususnya dalam hal ini adalah memakai jilbab syar'i, karena sesungguhnya memakainya adalah perintah Allah langsung dalam al-Qur'an. Tidak perlu ragu untuk terus berjalan di atas petunjuk Agama Islam yang haq ini walaupun dunia menentangmu. Karena mungkin saat ini engkau dicela dengan berjilbab syar'i, engkau dicaci maki, namun kelak pada waktunya angkau akan meraih keberuntungan seperti yang teah di sabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam


Dikala kebanyakan manusia berbuat kerusakan, dikala manusia perlahan lahan membuka auratnya, menampakkan apa yang Allah wajibkan untuk mereka tutupi, dan kita mampi berpaling dari kebanyakan mereka dan mengamalkan apa yang Allah perintahkan, maka orang-orang inilah yang siap mendapat keberuntungan. 


Dan tidak hanya sekedar pada hal berjilbab syar'i, namun keterasingan ini menyangkut juga hal yang lebih besar daripada itu yaitu permasalahan akidah, ibadah, bahkan muamalah yang menyangkut semua ajaran Islam. 


Ketika kebanyakan manusia berbuat kerusakan, kebanyakan manusia berbuat syirik, mengada-adakan perkara baru dalam agama, berbuat maksiat, menghalalkan apa-apa yang di haramkan Allah, tidak memberikan batasan wa dan baro sesuai porsinya, dan engkau mampu menyelisinya dan mengamalkan Islam sebagaimana yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ajarakan dan para sahabat amalkan, maka ini balasannya adalah kebahagiaan, dan keberuntungan yang sesungguhnya. 

Menggenggam Bara Api

Melalui lisan beliu yang mulia, shallallahu 'alaihi wa sallam bahwasannya seorang muslim yang mampu memegang agamanya ini dengan tetap dan berpaling dari segala macam penyimpangan, dari sisi akidah, ibadah, ataupun berpakaian yang terbuka, dan selalui istiqomah mengenakan jilbab syar'i, maka ini pahalanya adalah sangat besar. Mari kita motivasi, dan kuatkan diri kita diatas Sunnah, walaupun ketika kita mengamalkannya banyak cobaan, banyak tantangan, dan banyak hambatan, namun kita harus tetap bersabar diatas Syariat Islam yang benar. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda dalam hadits yang shahih, 

“Sebab di belakang kalian ada hari-hari (yang kalian wajib) bersabar. Bersabar pada saat itu seperti seseorang yang memegang bara api, dan orang yang beramal pada saat itu pahalanya sebanding dengan lima puluh kali amalan orang yang beramal seperti amalnya.” Abu Tsa’labah bertanya, “Wahai Rasulullah, seperti pahala lima puluh orang dari mereka!” Beliau menjawab, “(Bahkan) seperti pahala lima puluh orang dari kalian.”(HR. Abu Daud , At-Tirmizi , dan Ibnu Majah) 


Maka dari sini kita mengetahui betapa besarnya pahala orang-orang yang bertahan diatas jalan Sunnah dengan berbagai macam tantangannya, yang diibaratkan seperti seorang yang memegang bara api pada tangannya, dimana ia harus tetap mengenggamnya walaupun panas, namun pahala yang besar sedang menantinya kelak. 


Mudah-mudahan dengan kita tetap berjilbab syar'i berbusana syar'i yang menutup seluruh bagian tutup yang harus ditutup walaupun  kebanyakan manusia membukanya dan berbangga terhadapnya kita dapat mendapat keberuntungan dan pahala yang besar kelak diakhirat. 


Dan mudah-mudahan, hidayah untuk dapat berilamu, beramal, berdakwah, dan sabar diatas cobaan ini ditetapkan dalam hati-hati kita, dalam diri-diri kita, orang tua kita, anak-anak kita, seluruh keluarga kita, dan pada umumnya umat muslim yang ada pada hari ini. 


Mudah-mudahan kita dijauhkan dari godaan syaiton, ajakan syaiton yang menyesatnya, yang kelak ia (syaitonpun) berlepas diri terharhadapnya. Mudah-mudhan ditetapkan kepada kita hidayah Islam dan Sunnah hingga akhir hidup kita. Amiin. Wallahu a'lam.

_____________________________________________________


Anda membutuhkan jilbab syar'i untuk dikenakan sehari-hari untuk aktifitas di sekitar rumah ?


Berikut di bawah ini kami refrensikan beberapa pilihan jilbab syari rumahan untuk anda dengan material dan jahitan jilbab yang berkualitas, model panjang dan syari, nyaman dipakai serta harga yang murah. 


0 komentar:

Posting Komentar